Baby blues syndrome atau sering disebut juga dengan istilah maternity blues atau post partum blues adalah gangguan emosi ringan yang biasanya terjadi dalam kurun waktu 2 minggu atau 14 hari setelah ibu melahirkan. Istilah blues ini mengacu pada arti “keadaan tertekan”. Sesuai dengan arti katanya, maka tanda-tanda dari sindroma ini adalah adanya gejala-gejala gangguan emosi seperti sering menangis atau mudah bersikap berang.
Gejala
Gejala biasanya bervariasi dari derajat ringan hingga berat. Adapun gejala yang biasanya muncul antara lain:
- Perasaan cemas yang berlebihan, sedih, murung, dan sering menangis.
- Seringkali merasa kelelahan dan sakit kepala.
- Perasaan ketidakmampuan, misalnya dalam mengurus si kecil.
Seringkali ibu yang pada awalnya mengalami baby blues syndrome kemudian berkembang menjadi lebih lama dan lebih berat intensitasnya. Apabila gejala yang terjadi telah mengganggu dalam melaksanakan tugas sehari-hari maka termasuk dalam kategori depresi pasca melahirkan, biasanya lebih sering terjadi pada wanita dengan riwayat depresi sebelumnya. Depresi pasca melahirkan disertai dengan tanda-tanda:
- Kelelahan yang berkepanjangan, susah tidur, dan insomnia.
- Hilangnya perasaan bahagia dan minat untuk melakukan hal-hal yang menyenangkan.
- Tidak memperhatikan diri sendiri dan menarik diri dari keluarga dan teman.
- Tidak memperhatikan atau bahkan perhatian yang berlebihan pada si kecil.
- Perasaan takut telah menyakiti si kecil.
- Tidak tertarik pada seks.
- Perasaan berubah-ubah dengan ekstrim, terganggu proses berpikir dan konsentrasi.
Cara mengatasi Baby Blus Syndrome
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan, antara lain:
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan, antara lain:
- Selalu berdoa kepada Allah agar diberi taufik dan kemudahan dalam menjalankan kewajiban kita sebagai seorang ibu.
- Tanamkan pada diri untuk selalu bersikap ikhlas dan tulus berperan sebagi ibu baru. Ingatlah balasan yang akan kita dapat di akhirat kelak!
- Belajar bersikap tenang dengan mengambil nafas panjang dan fleksibel dalam mengurus si kecil.
- Tidurlah ketika si kecil tidur.
- Komunikasikan rasa cemas yang dialami dengan pasangan, saudara atau teman dekat.
- Luangkan waktu untuk diri sendiri, meski hanya 15 menit untuk melakukan aktivitas yang menyenangkan, seperti mendengarkan murotal, baca buku, atau olah raga ringan.
- Ibu tidak diharapkan menjadi ’super mama’, jadi berlaku jujurlah pada diri sendiri maupun orang lain sejauh mana kita dapat melakukan sesuai kemampuan dan minta bantuan orang lain.
- Biarkan pasangan atau keluarga membantu dalam urusan rumah tangga dan mengurus si kecil.
- Bergabung dan berbagi cerita dengan ibu-ibu baru.
- Baby blues bukanlah hal yang memalukan, jadi jangan ragu untuk mengkomunikasikan dengan orang terdekat.